Minggu, 25 Desember 2011

Refleksi Ke-4

Kelompok 7  “ Komunitas (Vegetasi)”

Berdasarkan hasil diskusi dengan  “ kelompok 7 “ tentang komunitas saya dapat memperoleh beberapa informasi sekilas tentang komunitas. Sebagaimana yang dipaparkan oleh kelompok ini bahwasannya komunitas merupakan kumpuilan berbagai individu yang terdpat di daerah tertentu dan saling mengadakan interaksi. Nah ,,,,, hal ini menunjukkan bahwa komunitas yang ada di bumi ini sangat beragam sekali karena adanya berbagai macam makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT.

Konsep Dasar Komunitas meliputi  :

Ø  Formasi Tumbuhan : unit vegetasi besar si suatu wilayah yang ditunjukkan                dengan beberapa  bentuk tumbuhan yang dominan
Ø  Asosiasi  : klimaks sub iklim  dalam formasi umum yang dipengaruhi oleh iklim
Ø  Ekotone : zona peralihan dua komunitas berbeda dan memiliki ciri yang khas, ciri khas ini contohnya , jika di suatu tempat Aterdapat komunitas Anggrek Merah dan di tempat B terdapat Komunitas Anggrek Hijau. Dari masing-masing komunitas ini memiliki ciri khas yang berbeda, inilah maksud dari ciri khas pada ekotone ini.


Adapun Tipe-Tipe Vegetasi 

*      Hutan Hujan Tropis
-          Zona hutan bawah
-          Zona hutan tengah   
-          Zona hutan atas 

        Hal ini semua berdasarkan ketinggian dari permukaan laut
*      Hutan Boreal (pada daerah yang terjaid 4 musim “ panas, gugur, semi dan dingin”)
*      Hutan Luruh Temperate (Hutan Gugur)
*      Padang Rumput
*      Tundra ( terdapat di bumi bagian Utara)
*      Zona Arid Kering dan Padang Pasir 




Penyebab Terjadinya Vegetasi 

      Iklim
     Tanah
     Tinggi Rendahnya Bumi

Dari apa yang telah dipaparkan dan didiskusikan tentang komunitas ini telah membuktikan bahwasannya anatar makhluk hidup di bumi ini saling berikatan satu sama lainnya dan tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya peran makhluk hidup lainnya. Selain itu, tinggi rendahnya permukaaan bumi juga mempengaruhi pada tipe vegetasi (komunitas), bukan hanya itu saja namun iklim dan musimpun juga mempengaruhi karena jenis organisme disuatu tempat yang satu dengan yang lain akan mengalami interkasi berbeda dengan organisem yang hidup di tempat dan dengan musim yang berbeda juga meskipun mereka sama-sama membentuk komunitas hidup. Contohnya, komunitas penguin di daerah kutub dan komunitas pinus di hutan hujan tropis, kedua komunitas ini memiliki tipe vegetasi yang berbeda. Inilah keunikan yang telah diciptakan oleh Allah SWT yang harus kita ketahui dan syukuri,,,

Maha Agung Allah atas segala yang telah diciptakannya di muka bumi ini……

Kelompok 8 “ Metode Analisis Vegetasi 

Hasil diskusi tentag “ Metode Analisis Vegetasi” ini diketahui bahwasannya metode yang dapat dilakukan dalam mengalisis vegetasi itu sangat banyak macamnya. Diantaranya, metode destruktif, metode non destruktif, metode floristik dan metide non floristi.

Berdasarkan pemaparan kelompok ini dalam setiap metode ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun kekurangannya yaitu kesulitan dalam pengolahan rumus yang ada karena terlalu banyak da berbeda, sedangkan kelebihannya yaitu dapat mengetahui spesies di daerah yang diamati itu.

Menurut kelompok ini dari berbagai metode yang ada metode yang paling gampang yaitu metode titik. Mereka memiliki alasan bahwa metode titik ini sangat simple dan prosedurnya singkat serta alat yang digunakan dan bahannyapun mudah didapatkan, gampang dalam penggunaanya. Dalam metode ini hanya membuat titik, misalnya 10 titik dan pada setiap titik itu dilintasi tali. Dari titik yang dibuat itu sudah bisa mengamati spesies yang dilintasi tali. Hal ini didukung dengan literature yang saya baca mengenai pendapat Kusman 1997, metode yang paling mudah dilaksanakan dan lebih efesien adalah metode kuadran karena metode ini tanpa menggukan sampling petak contoh serta tidka memerlukan waktu lama dalam pelaksanaannya.

Metode garis merupakan cabang pembagian dari metode non floristik, dimana metode non floristi terdiri dari : metode kuadrat, metode garis, metode titik dan metode kuater.
Dari bermacam metode yang ada ini digunakan untuk mengetahui variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi dari suatu spesies yang ada di suatu komunitas baik itu di hutan, rawa, semak belukar dan sebagainya.

Hal ini yang dapat saya rekam dari kedua diskusi kelompok ini dan juga beberapa pendapat saya yang saya tambahkan dalam uraian ini…..

Jumat, 16 Desember 2011

Refleksi Ke-3

Kelompok 5 “ Lingkungan Abiotik dan Biotik”
Dari hasil presentasi dan diskusi yang dilakukan oleh kelompok ini dapat diketahui bahwa tanah merupakan lahan yang bisa digunakan sebagai media tanam tempat berkembangnya perakaran dan penyuplai air. 
Tanah terdiri dari unsure pokok yaitu,:
Ø    padatan,
Ø     cairan, dan
Ø   gas
Tekstur  tanah
*      Pasir :  diameter 2,00- 0,20 mm,
*      Debu : diameter 0,20 – 0,002 mm,
*      Tanah : diameter < 0,002 mm, dan
*       kerikil (grave) : diameter > 2 mm.
Selain hal itu, tanah juga memiliki berbagai kumpulan lapisan tanah (Profil Tanah), yaitu :


Dengan adanya lapisan-lapisan tanah ini mempengaruhi terhadap kesuburan tanah, karena semakin dalam lapisan tanah maka semakin sedikit adanya mikroorganisme yang terkandung dalam tanah. Mikroorganisme juga memiliki hubungan dengan tanah yakni dalam menyuburkan tanah dan membantu dalam pertumbuhan tanaman yang di tanam di tanah tersebut. Menurut hasil diskusi pada presentasi ini, semakin dalam lapisan tanah maka semakin sedikit mikroorganisme yang ada pada tanah sehingga tanaman yang ditanam terlalu dalam akan menglami penghambatan dalam pertumbuhannya karena tidak adanya mikroorganisme yang membantu dalam menguraikan zat-zat hara tanah. Hal ini mengakibatkan tingkat kesuburan tanah juga menurun. Jadi, disarankan dalam menanam tanaman agar tidak terlalu dalam agar menghasilkan tanaman yang baik.
Dalam lingkungan biotik (lingkungan hidup) terjadi interaksi diantaranya : manusia dengan tumbuhan, tumbuhan dan hewan dalam komunitas, dan tumbuhan dalam komunitas. Salah satu contoh yang disebutka dalam diskusi ini yaitu interaksi tumbuhan dalam komunitas yaitu misalnya “ Tumbuhan Alang-Alang”. Disekitar alang-alang biasanya tidak ditumbuhi oleh tumbuhan lain karena terhalang oleh adanya zat alelopati yang dimiliki oleh alang-alang sehingga tumbuhan lain tidak dapat tumbuh disekitarnya.

Kelompok  6 “Populasi”
Hal yang dapat saya peroleh dari kelompok ini  meliputi beberapa hal sebagai beriktu :
  •   Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu, contonhya : populasi ikan misalnya di suatu rawa seperti tampilan video yang ditampilkan kelompok ini.
  •   Karakteristik populasi  meliputi ; kepadatan populasi, natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian), distribusi  terbagi dalm 3 aspek (distribusi umur, distribusi populasi, dan distribusi spasial).
               Menurut kelompok ini dinyatakan bahwa semakin meningkatnya laju kelahiran maka semakin meningkat pula laju kemtian karena terjadinya persaingan antara spesienya dalam hal mempertahankan hidupnya.  Saya sependapat dalam hal ini, jika di contohkan dalam suatu po[ulasi ikan di kolam saja apabila kelahiran ikan itu banyak maka bukan tidak mungkin lagi antara ikan yang satu dengan yang lainnya akan mengalami persaingan dalam mendapatkan makan misalnya. Jika ikan itu bisa cepat mendapatkan makanan maka ia akan mampu bertahan hidup, namun jika sebaliknya maka ia akan tersingkirakan (mati). Hal ini tidak hanya terjadi pada ikan tapi, kalau kita bisa mencermati kehidupan manusia saja  telah terjadi persaingan ketat dalam mendapatkan kebutuhan dalam hidupnya karena banyaknya populasi manusia. Hal ini terlihat dengan adanya kasus-kasus penyakit yang menimpa manusia seperti halnya busung lapar dan sebagainya, ini merupakan suatu pertanda bahwa terjadinya persaingan antar manusia. Hubungannya dengan materi ini yaitu jika hal ini dibiyarkan maka akan berdampak kematian bagi pendertitanya. 
  • Penyebaran populasi dapat terjadi karena adanya penyebaran endemik (gejala yang dialami suatu organisme dalam suatu tempat ) dan kompolit. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap penyebaran ini yaitu ; suhu, curah hujan, dan jenis tanah serta topografi.
  • Pertumbuhan eksponensial suatu populasi dapat terjadi jika pada tempat tersebut tidak ada persaingan dan  tidak adanya faktor pembatas yang dapat menghambat pertumbuhannya.

Inilah hasil diskusi dari kelompok ini yang dapat saya ringkas ……. Dari kedua kelompok ini.

Selasa, 06 Desember 2011

Refleksi Ke-2

Kelompok -3
Cahaya dan Suhu
Berdasrkan hasil yang dipresenasikan kelompok ini diketahui adnya 3 aspek penting yang erat kaitannya dengan sistem ekologi, yaitu: Kualitas cahaya, Intensitas cahaya, dan Lama penyinaran. Sedangkan peranan cahaya bagi tumbuhan meliputi :  
*    Fotoperodisme digunakan untuk fenomena dimana fase perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh lama penyinara.
*    Fotoenergetic adalah pertumbuhan yang dipengaruhi oleh banyaknya energy yang diserap dari sinar matahari oleh bagian tanaman.
*    Fotodestruktif merupakan tingginya intensitas cahaya yang mengakibatkan fotosintesis.
*    Fotomorgenesis yaitu efek lain dari cahaya diluar fotosintetis yang mengendalikan wujud tanaman.
*    Fototropism merupakan penyinaran sepihak merangsang penyebaran berbeda IAA dalam batang.
Selain itu juga dijelaskan tentang Strategi Adaptasi Tumbuhan Terhadap Cahaya ( Pigmentasi, Anatomi, dan Morfologi), dimana hal ini dilakukan agr cahaya mampu agar cahaya mampu mengendalikan perkembangan pertumbuhan. Oleh sebab itu, tumbuhan harus mampu menyerap cahaya yang didapatkannya. Ada empat penerima cahaya dalam tumbuhan  diantaranya Fitokrom, Kriptokrom, Penerima cahaya UV-B, dan Protoklorofilida a. Tumbuhan juga memilki kemampuan untuk beradaptasi secara anatomi  dan fisiologis yang berfungsi untuk perkembangan hidupnya. Sebagaimana yang ditanyakan oleh salah satu audiens tentang tumbuhan yang menggugurkan daunnya.
Pertanyaan : Apakah tumbuhan yang telah menggurkan semua daunnya itu masih mampu untuk mengalami                   fase perkambangan ?
Jawaban kelompok : Tumbuhan yang telah menggugurkan daunnya itu tidak dapat melakukan tahap                                          perkembanagn karena dalam tahap tersebuut harus melakukan proses fotosintesis                                        untuk meghasilkan makanan yang akan digunakan untuk melakukan fase perkembangan. 

Dari pernyataan ini menandakan bahwasannya tumbuhan mampu melakukan adaptasi secara fisiologis, seperti halnya teori yang dijelaskan dan diskusi tentang hal ini. Menurut saya, contoh realita dari pernyataa ini  seperti halnya yang dilakukan pohon jati pada saat musim kemarau (menggugurkan daunnya) untuk mengurangi penguapan pohon tersebut. Adaptasi tumbuhan juga dilakukan untuk cahaya morfologi yang dilakukan oleh tumbuhan Xerofil (tumbuhan kurang akan air), tumbuhan hidrofil (tumbuhan yang kaya akan air), tumbuhan higrofit (tmbuhan lembab), dan tumbuhan darat. 
            Suhu ternyata memiliki pengaruh terhadap karakteristik muka bumi ini yakni terhadap komposisi dan warna tanah, kegemburan dan kadar air tanah, kemiringan lereng dan garis lintang serta iklim mikro perkotaan. Selain itu suhu jug adibutuhkan oleh tumbuhan organisme poikilotermik dan steinotermik dalam pertumbuhan, produktivitas, thermopendisme (tanggapan makhluk hidup terhadap perubahan berkala suhhu lingkungan.

Kelompok -4

Lingkungan Biotik dan Abiotik

Hasil presentasi da diskusi dapat diketahui bahwa atmosfer itu merupakan gas yang melingkupi lapisan planet misalnya bumi. Dalam atmosfer itu terdapat beberpa macam gas seperti halnya Troposfer, Statosfer, Mesosfer, Termosfer, Ionosfer, dan  Eksofer. Kelompok ini  menjelaskan tentang efek rumah kaca terjadi karena CO2 dan gas lainnya yang ada di atmosfer bumi mengalami peningkatan konsentrasi yang diakibatkan oleh pembakaran bahan-bahan organic, bahan bakar minyak, dan lainnya yang mengandung karbon melampaui batas sehingga tumbuhan tidak mampu mennyerap CO2 tersebut. Dari pernyataan ini terdapat sebuah pertanyaan dari audiens yaitu :

Pertnyaaan : Bagaimana  pengaruh efek rumah kaca terhadap lapisan atmosfer bumi ?
Jawaban     : Efek rumah kaca akan mengakibatkan lapisan atmosfer bumi menjadi menipis                             seperti yang diketaui bahwa efek rumah kaca terjadi karena CO2 dan gas lainnya yang ada di atmosfer bumi mengalami peningkatan konsentrasi yang diakibatkan oleh pembakaran bahan-bahan organic, bahan bakar minyak, dan lainnya yang  mengandung karbon melampaui batas sehingga tumbuhan tidak mampu mennyerap CO2 tersebut. Akibatnya terjadi suhu ayng panas di bumi dimana ini terjadi karena  atmosfernya telah menipis.

Untuk pembahsan tentang angin, ternyata angin bisa membantu dalam penyerbukan dan penyebaran tumbuhan. Beberapa factor tejadinya angin yaitu : waktu (siang hari angin lebih kencang dari pada malam hari), gradient, letak suatu tempat, dan tingginya tempat. Namun, angin dapat digunakan dalam mengangkut udara dingin atau hangat, menggerakan awan dan kabut, mencampurkan udara sehingga perubahan suhu tidak terlalu mencolok, dan mempengaruhi tumbuhan secara langsung ataupun tidak langsung. Sedangkan air merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Macam-macam air itu meliputi air tanah dan air permukaan. Sedangkan sumber air salah satunya yaitu air hujan (hujan siklonal, hujan zenital, hujan muson/musim, hujan orografis, dan hujan frontal). Salah satu sifat dari air itu mampu menyimpan panas dengan baik yang dicontokan oleh salah satu dari pemateri seperti halnya dalam memasak air yang proses pemanasannnya berlangsung lama dan hasil panas yang diperoleh juga tahan lama.
            Menurut saya dapat disimpulkan bahwa Lingkungan Biotik adalah lingkungan makhluk yang hidup, seperti tumbuhan, sedangkan Lingkungan Abiotik yaitu lingkungan tak hidup seperti air, suhu, atmosfer, tanah, dan air.
           
             


Pages

Powered By Blogger

About

Recent comments

© Copyright 2011 Biologi Be Excellent Template design by sarju
Diberdayakan oleh Blogger.