Jurnal ini termasuk sinekologi karena didalamnya terdapat kumpulan organisme yang berinteraksi dalam satu tempat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwasannya secara umum kawasan TN Alas Purwo mempunyai topografi datar, bergelombang ringan sampai berat dengan puncak tertinggi berada di gunung Lingga manis (322 m dpi). Sementara keadaan tanahnya hampir keseluruhan merupakan jenis tanah liat berpasir. Kawasan yang memiliki curah hujan 1000-1500 mm per tahun dengan temperatur udara 22° -31° C dan kelembaban udara 40- 85 % ini sebagian besar didominasi formasi hutan bambu (40%). Sawo kecik (Manilkara kauki) dan bambu manggong (Gigantochloa manggong) adalah flora khas di kawasan ini. Beberapa jenis tumbuhan liar berpotensi obat banyak ditemukan hampir merata di seluruh kawasan. Akar kuning (Arcangelisiaflava), cabe jawa (Piper retrofractum) dan pule (Abtonia scholaris) merupakan jenis tumbuhan obatlangka dominan yang terdapat di kawasan ini.
Taman Nasional Alas Purwo termasuk salah satu kawasan yang menyimpan jenis-jenis tumbuhan obat langka dan tumbuhan berpotensi obat penting lainnya .Alstonia scholaris merupakan jenis tumbuhan obat yang paling banyak ditemukan di samping tumbuhan merambat Piper retrofractum. Sementara Arcangelisia flava meskipun ditemukan cukup banyak namun penyebarannya tidak merata di kawasan sehingga cukup riskan terhadap adanya perubahan habitat. Parkia roxburghii hanya ditemukan kurang dari lima individu dewasa dan tidak ditemukan tingkat semainya sehingga perlu antisipasi guna kelanjutan generasinya di masa yang akan datang. Dari strukturnya, jenis-jenis tumbuhan obat langka ini tidak meyakinkan untuk dapat bertahan lama di alam. Sementara komposisi jenis tumbuhan obat langka baru diwakili oleh jenis-jenis pohon berkayu dan liana yang penyebarannya terbatas.