Sabtu, 07 April 2012

Ketika Aku Berbagi dengan Hewan


Tak terhitung jenis makhluk hidup di permukaan bumi. Dari binatang peliharaan seperti kucing yang melintas di depan kita setiap hari, sampai binatang-binatang yang mendiami belantara yang belum terjamah manusia. Setiap jenis makhluk memiliki sifat menakjubkan dan keahlian yang luar biasa. Setiap makhluk hidup memiliki bentuk tubuh tertentu. Ada yang terbang dan ada yang berenang. Hal menakjubkan dan menyita perhatianku dalam beberapa waktu ini terlintas dibenakku ketika ku mencoba memelihara dan berbagi dengan salah satu hewan ciptaan Allah. Hewan ini biasa hidup dalam air yaitu ikan yang sangat menarik perhatianku. Dua ekor ikan yang aku pelihara  sebut saja “ spire dan spure” , kedua ikan ini bisa dikatakan dapat  mengalihakn perhatianku. Seperti yang  sering kita pelajari bahwa susunan tubuh ikan tepat sesuai dengan kebutuhan hidupnya di bawah air. Ia memiliki insang atau paru-paru, mata, dan kulit yang memungkinkannya hidup di dalam air. Pastilah makhluk-makhluk hidup ini tidak memperoleh keahlian atau bentuk tubuh seperti itu (sehingga mereka mampu menjalankan tugas-tugas luar biasa) atas upaya mereka sendiri. Bukanlah makhluk-makhluk ini yang menciptakan tugas-tugas tersebut. Setiap tugas tersebut memiliki kehebatan tersendiri. Tidak mungkin tugas yang dikerjakan oleh makhluk-makhluk ini juga dipelajari secara kebetulan. Tidak mungkin bagi mereka mengetahui semuanya, kecuali jika ada yang mengajari mereka segala hal yang mereka lakukan.  Selain itu, betapa cepat dan lincahnya ikan di dalam air untuk berenang, ikan tidak perlu membuat gerakan apa pun kecuali mengibas-ngibaskan ekornya dari satu sisi ke sisi lain. Kemudahan gerak yang dimiliki ikan di dalam air diperoleh berkat tulang punggung mereka yang lentur, juga karena beberapa sistem lain dalam tubuh mereka. Sifat ikan yang lentur dan lincah ini kadang membuatku tertawa geli saat bermain berusaha menangkapnya karena dia sangat cepat melejit kea rah yang lain. Salah satu cara untuk menarik perhatiannya itu dengan memberikan makanan padanya, jika demikian baru aku bisa mengalihkan perhatiannya dan melihat mulutnya yang mangap untuk mendapatkan makanan yang akan diberikan. Sungguh menyenangkan ketika berinteraksi dan berbagi dengan ikan yang hidupnya berbeda dengan manusia, dari gerak ikan yang sebagian besar selalu menentang arus, betapa sulitnya bagi manusia untuk bergerak di dalam air dan betapa mudahnya bergerak ketika manusia melangkah di jalan. Bandingkan antara hidup di dalam air dan di permukaan bumi sangat jauh berbeda. Inilah salah satu kebesaran Allah ayng dapat kita amati di muka bumi ini, sebagaimana firman_Nya dalan Al-Qur’an :
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan berkisarnya angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan (QS Al-Baqarah: 164).
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh ikan aku dapat mengambil suatu pelajaran penting dalam hidup ini tentang satu kata yang harus tetap di pegang  “ No Saying Die “ begitulah yang dapat aku pelajari dari hewan mungil yang menemani hari-hariku.  
Kadang terbesit di benakku, Apa ikan ini tidak capek yaa etika harus terus menerus berenang dan apa dia tidak merasa dingin jika harus terendam dalam air terus menerus ???
pertanyaan yang anech… “ tapi, kalau dipikr secara logika memang masuk akal, jika dibandingkan dengan manusia yang bisa merasa capek jika berjalan dalam jarak yang jauh secra terus –menerus dan merasa menggigil ketika kehujanan terus-menerus selama seharian. Namun, dari ayat di atas aku jadi paham bahwa semua ini terjadi atas kuasa Allah dan jika sudah menjadi kehendaknya tidak ada suatu hal apapun di dunia ini yang tidak mungkin terjadi. Sebagaimana firman_Nya dalam Al-Qur’an yang artinya “ Jika Allah menghendaki sesuatu… jadilah, maka jadi”. Begitu pula yang terjadi pada ikan yang tidak merasa lelah dan tidak merasa kedinginan ketika harus berada dalam air sepanjang hidupnya.
Dalam tubuh ikan telah terbentuk tulang punggung yang khusus dan otot-otot ikanlah yang memberikan kekuatan serta tulang punggung membuat tubuh tegak dan terhubung dengan sirip serta otot-otot. Jika tidak demikian, tidaklah mungkin bagi ikan untuk bergerak di dalam air. Namun, bentuk khusus tulang punggung tidaklah memadai untuk memungkinkannya berenang. Ini karena ikan tidak hanya maju ke depan dan ke belakang, tetapi juga ke atas dan ke bawah agar dapat bertahan hidup. Gerakan ini dimungkinkan oleh sistem lain dalam tubuh mereka. Ikan memiliki kantung-kantung udara di tubuh mereka. Dengan mengosongkan kantung udara ini, ikan dapat menyelam ke dasar laut. Mengisinya dengan udara akan menaikkan ikan ke permukaan kembali. Selain itu, Kulit kita akan teriritasi jika kita tetap diam di air selama beberapa waktu. Jika kita tinggal lebih lama lagi, maka kulit kita akan terluka. Namun, hal ini tidak pernah tejadi pada ikan. Ini semua berkat lapisan keras mengkilat di kulit terluarnya. Lapisan ini mencegah air memasuki tubuhnya. Jika ikan tidak memiliki lapisan ini, tubuh mereka akan rusak, dan karena air memasuki tubuh, keseimbangan akan terganggu hingga perlahan mereka akan mati. Namun, ini tidak terjadi dan semua ikan tetap melanjutkan kehidupan dalam air mereka. Inilah kekuasaan Allah yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari,Ia mengetahui kebutuhan seluruh makhluknya.
Berbagi antar sesama makhluk Allah memang sangat mengasyikkan, interaksi antar mahkluk hidup ini sering terjadi dan bahkan sulit untuk dihindari dari keseharian kita. Hal itu akan sangat menyenangkan jika dalam interaksi itu disertai dengna keikhlasan hati. Hal i ini bisa kita luapkan dengan merawat atau memelihara hewan yang merupakan makhluk ciptaan Allah.  Kita juga bisa banyak mengambil pelajaran hidup dari hewan tersebut termasuk aku yang telah terpikat untuk memelihara dan merawat “ spire dan spure”.  

"Untuk Memenuhi Tugas Ekologi Hewan" Prodi Biologi UMM


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Powered By Blogger

About

Recent comments

© Copyright 2011 Biologi Be Excellent Template design by sarju
Diberdayakan oleh Blogger.